Resensi Seorang wanita bersama 4 Gadis Cantiknya

google.com
Judul Buku      : Little Women
Jenis Buku       : Fiksi             
Pengarang       : Louisa May Alcott   
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Umum
Ukuran Buku  : 376 halaman,20 x 13,5 cm, 675 gr

Harga Buku     : Rp. 90.000,00

Sang penulis Louisa May Alcott berhasil membuat si pembaca ikut larut kedalam kisah kehidupan empat gadis cantik bersaudara bersama seorang ibunya. Empat gadis cantik bersaudara ini antara lain adalah Meg anak pertama yang cantik dan anggun berusia 16 tahun yang sehari-harinya bekerja sebagai pengasuh anak. Jo anak kedua berusia 15 tahun yang lahir menjadi gadis tomboi yang suka membaca buku, setiap hari Jo bertugas menemani Bibi March yang sudah tua. Beth anak ketiga berusia 13 tahun adalah gadis yang rapuh dan pemalu yang memilih untuk tetap tinggal dirumah dan mengejarkan tugas - tugasnya. Dan Amy adalah yang termuda lahir menjadi seorang gadis artistik yang menyebalkan dan sangat menyukai boneka. Mereka berempat tinggal bersama ibunya yang biasa mereka panggil dengan sebutan Marmee. Marmee adalah wanita yang bijaksana dan sangat mencintai anak - anaknya, dia selalu sabar dan selalu memberikan nasihat bagi keempat gadis cantiknya itu untuk tumbuh menjadi wanita dewasa yang penuh tanggung jawab.           

            Kehidupan mereka harus dijalani tanpa adanya sosok seorang ayah karena ayah mereka sedang ditugaskan ke medan perang. Keluarga mereka hidup dengan kesederhanaan membuat mereka semua harus berjuang untuk hidup mereka. Namun hal tersebut tidak membuat mereka putus asa, melainkan pembawaan keempat gadis cantik ini membuat hari - hari mereka menjadi berwarna. Ditambah lagi mereka memiliki seorang teman yang sangat setia yaitu Laurie. Laurie adalah pemuda sebaya yang hidup bersama kakeknya di sebelah rumah keluarga March dengan kemewahan dan kekayaan, meski begitu mereka adalah seorang dermawan bagi keluarga March. 
            Novel dengan jumlah halaman 376 ini memiliki karakteristik tulisan judul yang susah untuk dibaca, selain itu tulisan pada isi yang berukuran kecil akan membuat si pembaca merasa jenuh dan bosan ketika membaca. Tidak banyak konflik yang ditonjolkan karena tiap adegan memiliki pusat cerita yang berbeda sehingga tidak ada konflik yang kompleks. Alur yang berjalan juga cukup lambat, ini bisa membuat pembaca agak bosan pada bagian pertengahan cerita.      
            Namun, kisah hidup yang inspiratif, menarik dan unik pun mampu menghipnotis siapa saja yang membaca novel ini untuk beranjak pergi dari kekurangan yang terdapat dalam novel yang berjudul “Little Woman” ini.       
            Ditambah lagi pada bagian tengah menuju akhir konflik yang ada tentang cerita kehiduan sehari - hari mereka dimunculkan dengan bumbu pemanisnya. Ini membuat si pembaca akan dibuat  penasaran tentang bagaimana akhir dari cerita ini nantinya. Plot twist yang muncul juga cukup mengejutkan, membuat cerita ini tidak menggantung.
            Pada novel yang ditulis oleh Louisa ini mengangkat banyak sekali pembelajaran hidup yang berharga. Lewat novel ini kita bisa melihat bagaimana pembawaan seorang ibu yang membentuk keempat putrinya menjadi perempuan dewasa. Selain itu, Louisa mendeskripsikan semua dengan porsi yang hampir sama, tiap babnya secara bergantian menceritakan salah satu dari mereka sebagai pusat ceritanya. Melihat dari kenyataan kehidupan nyata saat ini banyak kebiasaan-kebiasaan positif dahulu berubah menjadi nilai-nilai negatif yang berkembang di masyarakat seperti sering kali bertingkah serakah, tidak memperdulikan orang lain, dan selalu mementingkan kepentingan pribadi. Namun dalam kisah novel yang berjudul “Little Women” ini si pembaca diajak untuk merenungkan kembali nilai-nilai positif yang benar-benar membuat suasana hati menjadi sejuk.      

Posting Komentar

be happy to coment and follow

Lebih baru Lebih lama